#InfoEB
#ChinaToMars
China berkesempatan menjadi negara kedua yang berhasil mendaratkan wahana antariksanya di planet Mars setelah AS dengan keberhasilan wahana antariksanya bernama Tianwen-1 untuk mengorbit Mars pada rabu malam, 10 Februari 2021 kemarin.
Wahana antariksa Tianwen-1 sendiri dikembangkan oleh China National Space Administration (CNSA) dan terdiri atas robot penjelajah (Rover), lander dan orbiter yang diintegrasikan satu sama lain selama perjalanan ke Mars.
Artinya dalam misi ini, China tidak hanya akan mencoba mengorbitkan orbiter (satelit) ke Mars namun juga akan mencoba mendaratkan robot ke permukaan planet tersebut.
Tianwen-1 diluncurkan menggunakan roket Long March-5 dari Pusat Peluncuran Satelit Wenchang, Hainan, China, pada 23 Juli 2020 lalu.
Selama hampir 7 bulan sejak peluncuran, wahana antariksa Tianwen-1 milik China dengan lancar berhasil mendekati planet Mars hingga akhirnya semalam, Tianwen-1 mulai melakukan manuver Mars Orbit Insertion sekitar pukul 19:30 WIB.
Sederhananya, manuver ini bertujuan untuk memperlambat kecepatan Tianwen-1 sehingga dapat "ditangkap" oleh gravitasi Mars dan membuatnya mengorbit planet tersebut.
Manuver tersebut menempatkan Tianwen-1 ke dalam orbit elips 400 km (periapsis) x 180.000 km (apoapsis) dengan kemiringan orbit 10 derajat dari ekuator Mars.
Dalam dua bulan kedepan, Tianwen-1 akan terus menyesuaikan orbitnya hingga menjadi orbit polar (kutub ke kutub) sekaligus mensurvei lokasi pendaratan rover yang pas di daerah Utopia Planitia di Mars.
Nama "Tianwen" sendiri diambil dari judul puisi milik penyair China, Qu Yuan, yang berarti "Pertanyaan Surgawi". Puisi tersebut mempertanyakan mitos tentang langit, bintang, dan fenomena langit lainnya.
Tujuan misi Tianwen-1 secara keseluruhan antara lain:
- Mencari bukti kehidupan saat ini atau masa lalu,
- Memetakan permukaan Mars,
- Mencirikan komposisi tanah Mars dan distribusi es air
- Pengamatan atmosfer Mars.
Orbiter yang mengorbit Mars secara polar dilengkapi dengan Magnetometer, Mineral Spectrometer, Orbital Subsurface Radar, dan Ion and Neutral Particle Analyzer unruk memetakan struktur morfologi & geologi Mars, menyelidiki karakteristik tanah & distribusi air es di Mars serta mengukur medan magnetik Mars.
Selain itu, orbiter juga berperan sebagai satelit relay yang menghubungkan komunikasi antara rover (robot penjelajah) dan tim operator di Bumi. Orbiter sendiri akan menjalankan misi tersebut selama 2 tahun.
Sedangkan lander beserta rover rencananya akan mendarat antara bulan Mei atau Juni mendatang.
Lander sendiri hanya berfungsi sebagai media pendaratan bagi rover. Nah, Rover ini dilengkapi dengan Ground Penetrating Radar yang mampu "melihat" 100 meter di bawah permukaan Mars, Detektor Medan Magnetik, Kamera Multi-Spektrum, Kamera Navigasi dan Topografi, serta instrumen lainnya untuk mempelajari iklim dan menganalisis komposisi tanah dan batuan disana selama 90 sols (sebutan hari di planet Mars) atau sekitar 93 hari di Bumi.
Jika ketiga wantariksa ini sukses mengorbit dan mendarat, maka China akan menyamai kemampuan AS (NASA) dalam hal eksplorasi Mars dimana AS sendiri telah mampu mengorbitkan dan mendaratkan robot mereka di Mars.
Selain itu, misi Tianwen-1 juga merupakan demonstrasi teknologi untuk misi pengembalian sampel Mars yang akan dilakukan China pada tahun 2030-an.
Referensi: