Jadi Selama Ini Daendels Bikin Jalan Pos Anyer - Panarukan Tidak Melakukan Kerja Paksa Tapi Mengeluarkan Uang Untuk Para Pekerja


 #InfoEB #Sejarah #Daendels


Kerja Paksa

Dari kemarin aku lihat para ahli atau sejarawan bilang "jadi, para pekerja yang bangun jalan dari Anyer-Pamanukan itu digaji, tapi ditilep sama pejabat setempat", dan seketika ada reaksi "loh eh, selama ini berarti kerja paksa Ndak ada? Selama ini kita dibohongi?", "Iya, kita dibohongi, sejarah ditulis oleh pemenang"

Seketika aku cuma mbatin (baca: ngomong dalam hati) halaaahhhhhhhh Nggedabus!

Tulisan ini berasal dari ringkasan tulisanku sebelumnya, bisa dilihat disini

https://www.facebook.com/groups/Ensiklopediabebas2/permalink/713461986011816/



Memang benar adanya bahwa Daendels menyiapkan dana sebesar 30 ribu Ringgit dan beberapa uang kertas, dana tersebut tentunya untuk operasional seperti; gaji, peralatan, hingga makanan. 

Tapi, dana operasional tersebut tergantung medan, semakin berat medan, semakin besar pula dana operasional.

Daendels sebenarnya sangat anti dengan korupsi, dia bahkan mengeksekusi JPF Filz, perwira andalannya. Sebenarnya Filz tidak melakukan korupsi secara langsung, namun dia menghabiskan dana yang sangat besar dalam perebutan pulau Maluku dan pulau-pulau sekitarnya melawan Inggris. Filz berakhir dengan cara ditembak.

Karena pembangunan jalan tersebut melewati daerah, dan masing-masing daerah punya pejabat, maka gaji dan sebagainya dikelola oleh pejabat setempat. 

Panjangnya proyek jalan tersebut, akhirnya membuat Daendels kehabisan dana, maka dia akhirnya bekerja sama dengan pejabat setempat.

Disinilah awal mula kerja paksa dimulai, Daendels bekerja sama dengan pejabat setempat dengan imbalan pemasukan dari proyek tersebut, lalu pejabat setempat mengerahkan penduduk setempat untuk bekerja, istilah ini disebut KERJA WAJIB UNTUK RAJA, jadi, kerja paksa itu ada, aku ulangi ya KERJA PAKSA ITU ADA.

Lalu tujuan Daendels membuat proyek jalan tersebut apa? Tentu saja untuk keperluan militer, karena ditakutkan Inggris akan menyerang dari pesisir, maka Daendels–pun membangun pertahanan di pesisir juga. 

Selain itu, proyek jalan memudahkan mengangkut hasil tanam dari Surabaya ke Bogor, Bogor ke Banyuwangi, dan seterusnya.

Proyek Daendels ini merenggut korban jiwa sebanyak 12.000 orang, karena banyaknya faktor.

Segini aja, karena tulisanku ini udah 4 bulan yang lalu. Suwun sudah mbaca tulisanku.


Sumber:

Isnaeni, Hendri F. 2015.

Sepuluh Fakta di Balik Pembangunan Jalan Daendels dari Anyer ke Panarukan.

https: //historia,id/kuno/articles/sepuluh-fakta-di-balik-pembangunan-jalan-daendels-dari-anyer-ke-panarukan-6ae2W/page/1. Diakses pada 19 Oktober 2020.


Isnaeni, Hendri F. 2019.

Daendels Hukum Mati Pelaku Korupsi.

https: //historia,id/politik/articles/daendels-hukum-mati-pelaku-korupsi-6kXNr/page/4. Diakses pada 19 Oktober 2020.

LihatTutupKomentar