DEATH NOTE: SEBUAH MAHAKARYA PSIKOLOGI PEMACU ADRENALIN

 


#InfoEB #Rekomendasi #Anime #Ulasan


DEATH NOTE: SEBUAH MAHAKARYA PSIKOLOGI PEMACU ADRENALIN


=========


Judul : Death Note

Genre : Mystery, Police, Psychological, Supernatural, Thriller, Shounen

Studio : Madhouse

Jumlah Episode : 37

Status : Tamat

Tahun Perilisan : 2006

Skor di MyAnimeList : 8.63

SINOPSIS:

Seorang shinigami, alias dewa kematian, dapat membunuh siapapun asalkan mereka melihat wajah korbannya dan menuliskan nama korbannya di buku catatan yang disebut dengan Death Note.

Suatu hari, Ryuk, bosan dengan gaya hidup shinigami dan tertarik untuk melihat bagaimana manusia menggunakan Death Note, menjatuhkannya dengan sengaja ke alam manusia.

Siswa SMA sekaligus seorang jenius bernama Light Yagami tanpa sengaja menemukan Death Note dan — karena dia menyesali keadaan dunia — menguji buku catatan mematikan itu dengan menuliskan nama penjahat di dalamnya.

Ketika penjahat tersebut benar-benar meninggal segera setelah eksperimennya dengan Death Note, Light sangat terkejut dan dengan cepat menyadari betapa dahsyatnya kekuatan yang telah jatuh ke tangannya.

Dengan kemampuan ilahi ini, Light memutuskan untuk memadamkan semua penjahat untuk membangun dunia baru di mana kejahatan tidak ada dan orang-orang memujanya sebagai Tuhan. Polisi, bagaimanapun, dengan cepat menemukan kejanggalan karena penjahat mulai tewas satu-persatu, sehingga mereka mencoba untuk menangkap pelakunya.

Untuk melakukan ini, para penyelidik Jepang mengandalkan bantuan detektif terbaik di dunia: seorang pria muda dan eksentrik yang hanya dikenal dengan kode nama L.


ULASAN:

Plot: 10/10

Bila saya harus menggunakan satu kata untuk menggambarkan plot dan eksekusi dari seri Death Note ini, maka saya akan memilih kata “Jenius”.

Sebuah cerita dengan konsep yang belum pernah ada sebelumnya, mampu dipoles lebih jauh sehingga menciptakan sebuah mahakarya yang kita kenal sebagai “Death Note”.

Dengan judul yang terdengar straightforward, saya sempat menduga bahwa anime ini nggak lebih dari tontonan edgy yang lebih mengedepankan kepuasan penonton ketimbang kualitas penulisan. Dan terima kasih kepada Madhouse karena berhasil membuktikan bahwa selama ini saya salah.

Seri ini berhasil menggabungkan genre supernatural dan psikologikal, mind-game, polisi serta misteri dengan rapi, sembari mempertahankan nuansa gelap dan tensi menegangkan yang tak pernah absen.

Mereka mampu membawa tema sederhana seperti “Buku Kematian” menjadi sebuah cerita bergenre psikologikal yang benar-benar memacu jantung dan mempermainkan otak para penonton sehingga kita selalu dibuat berpikir: “mau dibawa kemana cerita ini?”.

Setiap arc cerita memiliki keunikan masing-masing dan memberikan sudut pandang yang berbeda terhadap penonton, tanpa mengurangi keasyikan dan ketegangan dalam menonton Death Note.

Karakter: 10/10

Gak bisa dipungkiri, daya tarik utama dari serial ini adalah sang protagonis, Light Yagami.

Kendati kata "shounen" tercantum di kolom genrenya, namun protagonis kita kali ini sangat berlawanan dengan protagonis-protagonis shounen yang selama ini kita kenal.

Sekilas, mungkin kalian akan mengira bahwa sang protagonis adalah orang yang akan menghentikan teror Death Note dan menangkap pelaku dibalik kejamnya buku tersebut.

SALAH BESAR.

Justru karakter utama kita, si Light Yagami sendirilah yang memegang Death Note dan menjadi penyebab terjadinya kematian misterius dimana-mana. Dalam kasus ini Light Yagami bisa disebut sebagai protagonis anti-hero, sesuatu yang sangat jarang terjadi di serial shounen.

Namun hal diatas gak serta merta membuat Light menjadi karakter yang bagus. Kepenulisan, penggambaran karakter maupun cara dia berpikir maupun beradaptasi membuat Light Yagami menjadi karakter yang kompleks dan sangat teramat menarik untuk dibahas.

Light Yagami adalah murid SMA paling jenius di Jepang yang memiliki pandangan sinis mengenai dunia. Ia merasa bahwa seiring berjalannya waktu, dunia ini semakin dikotori dengan maraknya pelaku tindak kejahatan.

Oleh karena itu, ketika Light menemukan pusaka mujarab bernama Death Note, ia merasa bahwa ini adalah takdir dan kesempatannya untuk mengubah dunia menjadi lebih baik, dengan cara membunuh para pelaku kriminal menggunakan kekuatan yang ia dapatkan.

Kita akan diperlihatkan bagaimana Light Yagami yang awalnya adalah seorang pelajar SMA biasa, perlahan-lahan berubah menjadi individu sosiopat twisted yang akan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan "mulia"-nya.

Untuk menyeimbangi karakter Light Yagami, kita memiliki antagonis berupa seorang detektif kelas dunia berinisial “L” yang sudah bertahun-tahun menyelesaikan kasus rumit yang hampir mustahil untuk dipecahkan.

Dinamika atau permainan "kucing-kucingan" antara mereka berdualah yang nantinya akan menjadi fokus utama dalam Death Note.

Disamping dua karakter diatas, karakter-karakter sampingan juga ditulis dan dikemas dengan baik. Walau tidak semengagumkan Light dan L, namun porsi mereka tidak "terbayang-bayangi" oleh keberadaan sang protagonis dan antagonis.

Mereka tetap memiliki daya tarik serta peran yang penting dan krusial, supaya plot dapat tetap berjalan dengan baik.

Visual: 9/10

Kendati anime ini ditayangkan pada tahun 2006, namun kualitas visual maupun animasinya sudah sangat bagus untuk tahun 2000-an. Bahkan melampaui beberapa seri dengan tahun penayangan sejenis.

Palet warna atau tone yang digunakan dalam Death Note dibuat gelap dan suram supaya sesuai dengan tema yang diusungnya.

Salah satu poin plus lainnya adalah ekspresi para karakter yang digambar dengan sempurna, menyesuaikan situasi yang ada.

Bahkan beberapa scene biasa seperti menulis, membuka bungkus keripik atau tertawa sekalipun berhasil didramatisir sehingga tidak membuat penonton ngantuk.

Musik: 10/10

Pemilihan musik di seri Death Note benar-benar unik dan sempurna. Saya tidak bisa menemukan lagu pembuka, penutup maupun soundtrack yang buruk dari anime ini.

Setiap karakter memiliki soundtrack atau lagu temanya sendiri-sendiri, bahkan terkadang dibagi menjadi beberapa versi tergantung situasi yang sedang dialami oleh si karakter. 

Dan hampir setiap lagu memiliki ciri khasnya sendiri sehingga kesan yang dihadirkan dari masing-masing lagu tidak bisa disamakan.

Contohnya, lagu tema Light Yagami ketika melakukan aksi pembunuhannya memiliki hawa dan nada yang intens, menegangkan dan mengintimidasi.

Ditambah lirik latin disana-sini membuat penonton sadar bahwa Light saat ini sedang melakukan tindakan yang berbahaya dan kejam.

Sedangkan lagu tema ketika L sedang memikirkan solusi untuk memecahkan masalah memiliki hawa dan nada yang tenang, terkoordinasi dan harmoni. 

Menandakan bahwa saat ini L sedang memfokuskan pikirannya untuk memecahkan masalah yang sedang ia hadapi sekarang.

Kendati terlihat sepele dan minor, namun hal-hal diatas memainkan peran yang sangat KRUSIAL supaya penonton bisa dibuat hanyut dalam cerita.

Enjoyment: 10/10

Saya selalu menikmati permainan kucing-kucingan antara Light dan L.

Menyaksikan kedua karakter ini mengadu kecerdasan dan taktik mereka sembari berusaha membongkar atau mencari tahu gerak-gerik lawan sangat menarik untuk ditonton.

Light yang mencoba lari dan menghentikan upaya L untuk menghentikannya, dan L yang berusaha untuk menangkap Light dan mencari tahu rahasia dibalik kekuatannya. Rivalitas diantara keduanya berlangsung dengan sangat dinamis.

Selain itu, saya juga menikmati bagaimana Light Yagami memutar otak jeniusnya untuk mengeksploitasi peraturan-peraturan yang ada di Death Note, supaya dapat mencapai tujuannya.

Hal-hal diatas terjadi secara bersamaan, namun disusun dengan rapi sehingga penonton bisa mengikuti dan mengerti dengan jalan ceritanya.

Jadi, jika kalian suka dengan anime bertema psikologikal supernatural dibumbui dengan ketegangan disana-sini, Death Note tidak akan mengecewakan kalian.

Kesimpulan: 10/10 (Mahakarya).

LihatTutupKomentar