KIMETSU NO YAIBA: KISAH PENDEKAR PEDANG PEMBASMI IBLIS [REVIEW JUJUR]

 #InfoEB #Rekomendasi #Anime #Ulasan


KIMETSU NO YAIBA: KISAH PENDEKAR PEDANG PEMBASMI IBLIS

[REVIEW JUJUR]

========



Kali ini, kita akan membahas sebuah anime yang agaknya sebagian orang sudah familiar atau seenggaknya pernah mendengar namanya.

Yup, apalagi kalo bukan “Kimetsu no Yaiba”. Anime yang sempat membuat heboh tidak hanya penikmat anime, namun orang-orang awam pun dibuat geger dengan trendingnya episode 19 yang tayang dua tahun silam.

Tanpa perlu berlama-lama lagi, mari kita segera menuju ulasannya!

NB: Untuk ulasan saya mengenai anime-anime yang lain bisa dilihat dengan cara mengetuk nama akun saya di bagian atas.

Enjoy the review!

Judul : Kimetsu no Yaiba (En: Demon Slayer)

Genre : Aksi, Iblis, Sejarah, Shounen, Supranatural

Studio : ufotable

Jumlah Episode : 26

Status : Tamat

Tahun Perilisan : 2019

Skor di MyAnimeList : 8.63


SINOPSIS:

Sejak kematian ayahnya, beban menghidupi keluarga telah jatuh ke pundak Tanjirou Kamado.  Meskipun hidup dalam kemiskinan di pegunungan terpencil, keluarga Kamado dapat menikmati kehidupan yang relatif damai dan bahagia.

Suatu hari, Tanjirou memutuskan untuk pergi ke desa setempat untuk menghasilkan sedikit uang dengan menjual arang. Dalam perjalanan pulang, malam tiba, memaksa Tanjirou untuk berlindung di rumah seorang pria asing, yang memperingatkannya akan adanya iblis pemakan manusia yang mengintai di hutan pada malam hari.

Ketika dia akhirnya kembali ke rumah keesokan harinya, dia bertemu dengan pemandangan yang mengerikan — seluruh keluarganya telah dibantai tanpa ampun. Lebih buruk lagi, satu-satunya yang selamat adalah saudara perempuannya Nezuko, telah diubah menjadi iblis yang haus darah.  

Termakan oleh amarah dan kebencian, Tanjirou bersumpah untuk membalaskan dendam keluarganya dan tinggal dengan satu-satunya saudari kandungnya yang tersisa.

Bersama dengan organisasi misterius yang menamakan diri mereka Korps Pembasmi Iblis, Tanjirou akan melakukan apa pun untuk membunuh iblis dan melindungi sisa-sisa kemanusiaan dari adik perempuan tercintanya.


ULASAN:


Plot: 7/10


Sebenarnya tidak ada yang spesial atau baru dari cerita yang digunakan di Kimetsu no Yaiba. Kisah pembasmi iblis/siluman dengan shounen sebagai demografinya tentu sudah sering kita jumpai, malahan beberapa seri memiliki plot yang lebih baik ketimbang Kimetsu no Yaiba.


Jika yang kita bicarakan adalah manganya, maka saya gak akan segan-segan ngasih 6 karena emang plotnya yang cenderung mudah ditebak dan repetitif. 

Tapi, berkat ufotable dan direksinya yang mumpuni, plot Kimetsu no Yaiba menjadi agak tertolong. Pihak studio tahu mana adegan yang bakal menjadi penting untuk membangun plot, sehingga perlu diekspos dengan effort lebih supaya menjadi momen yang tidak terlupakan.

Singkat kata, direksi dan pacing di adaptasi anime Kimetsu no Yaiba menjadi lebih baik ditangan ufotable.

Adapun kekurangan KnY di aspek ini adalah minimnya eksplorasi dunia (baik pemerintahan, kultur, dsb) sehingga membuat world-building dalam Kimetsu no Yaiba terkesan sempit, atau dalam kata lain: wasted potential.

Jika kalian teliti, cukup banyak retcon yang kentara dalam anime ini. Ada beberapa hal yang dibahas panjang lebar diawal (seperti tingkatan Korps Pembasmi Iblis atau jenis-jenis Pedang Nichirin), namun tidak disinggung di episode mendatang. Seolah-olah hal tersebut sudah tidak relevan lagi.


Karakter: 6/10


“Lho!? Kok skornya 6 sih! Penulis keknya benci KnY ya!?”


Tenang dulu. Dalam dunia review, 6 itu artinya “Fine”. Alias tidak bagus, tidak jelek, namun masih bisa dinikmati.

Sekarang mari masuk ke pembahasannya. Karakter-karakter di Kimetsu no Yaiba terdiri dari karakter-karakter dengan tropes default yang bakal kalian harapkan di sebuah seri shounen.

Kita punya karakter utama kita, Tanjiro beserta adiknya Nezuko. Ada Giyu di keren dan pendiam, ada juga Zenitsu sebagai teman karakter utama yang berisik, dan Inosuke yang cara berpikirnya absurd.

Karakter-karakter diatas adalah jenis karakter yang bakal kalian harapkan untuk hadir di setiap seri Shounen. Sehingga dari segi karakter pun, tidak ada hal baru ataupun impresif di Kimetsu no Yaiba.

Karakter favorit saya di Kimetsu no Yaiba sendiri sejauh ini adalah sang antagonis, Kibutsuji Muzan. Dari standar karakter Shounen, Muzan adalah karakter antagonis yang menurut saya sudah memiliki kriteria yang mumpuni untuk menjadi seorang villain yang “bagus”.

Adapun masalah saya dengan susunan karakter di seri ini adalah Zenitsu.

Saya bisa menerima karakter Tanjiro (malahan saya agak suka dengan Tanjiro karena dia ditunjukkan sebagai karakter yang gak begitu naif dan memiliki rasa empati terhadap iblis yang dia lawan), Nezuko atau bahkan Inosuke. 

Namun, entah dipaksa bagaimanapun, saya gak bisa ngelihat hal bagus dari si Zenitsu Agatsuma ini. Dia berisik, penggoda wanita, cengeng, penakut, dan.. annoying.

Ya, dia memang punya perkembangan karakter. Namun perkembangannya gak cukup untuk menutupi kecacatannya sebagai seorang karakter, bahkan dalam standar Shounen.

Minus lainnya dari Kimetsu no Yaiba adalah minimnya kontribusi dari karakter sampingan. 

Bahkan, selain karakter utama dan para pilar, anggota Korps Pembasmi Iblis lainnya terkesan seperti hanya pajangan semata, mengingat mereka hampir tidak pernah memberikan kontribusi sama sekali kedalam cerita.

Visual: 8/10

Kita membicarakan ufotable, salah satu studio yang terkenal karena nilai produksi-nya yang gak main-main, apa yang kalian harapkan?

Kendati desain karakter yang rada meh (kaki gede dan badan cebol), kualitas visual baik dari latar belakang, efek maupun detail karakternya gak usah dipertanyakan lagi.

Omong-omong, untuk anime garapan ufotable biasanya saya akan memberikan skor 9 atau 10 untuk visual, tapi kok KnY cuman dapat 8? eits, mari saya jelaskan.

Alasan saya memberikan skor 8 adalah karena koreografi pertarungan di anime ini. Memang benar, tidak ada adegan pertarungan yang jelek di Kimetsu no Yaiba, semuanya appealing.

Tapi, karena KnY ini basicnya adu pedang, maka koreografi di KnY gak bisa LEBIH dari itu. Jika ada kalimat yang tepat untuk menggambarkan gimana perasaan saya mengenai pertarungan di KnY: visually appealing, but lacks of choreography.

Musik: 8/10

Tak tanggung-tanggung, penyanyi kondang LiSA dikontrak untuk mengisi lagu penutup sekaligus lagu pembukanya. Bahkan komposer papan atas Yuki Kajiura pun turut serta mengisi soundtrack dari anime ini.

Dari kualitas udah jelas bagus pake banget. Lagu pembuka yang bikin semangat, soundtrack yang cocok dengan nuansa Jepang tradisionalnya.

TAPI, menurut saya, karya mbak LiSA dan Yuki Kajiura di Kimetsu no Yaiba sejauh ini adalah yang paling “lemah” ketimbang karya mereka di garapan lain.

Saya selalu mengangguk-anggukkan kepala ketika mendengar Oath Sign (Fate/Zero) ataupun ADAMAS (Sword Art Online) dari LiSA, tapi tidak dengan Gurenge. Kesan saya mengenai Gurenge cuman sebatas.. “oh, lagu ini bagus”.

Begitu juga dengan Yuki Kajiura. Bulu kuduk saya dibuat berdiri ketika mendengarkan soundtrack Fate/Stay Night: Heaven's Feel yang berjudul “she rules the battlefield” dan “he comes back again and again”, tapi tidak dengan soundtrack-nya di Kimetsu no Yaiba.

Enjoyment: 7/10

Kendati memiliki cukup banyak kekurangan, namun gak bisa dipungkiri kalo selama saya menonton KnY, saya menikmati setiap episodenya (bakal bisa lebih menikmati lagi seandainya Zenitsu ditulis dengan lebih baik lagi).

Nilai produksi gede-gedean dari ufotable benar-benar membantu menutupi kekurangan Kimetsu no Yaiba dan menjadikannya tontonan yang asyik dan menghibur.

Saya malah heran ketika penggemar Kimetsu no Yaiba merasa ”tersinggung” ketika mendengar orang-orang berpendapat bahwa ufotable membantu menaikkan popularitas KnY.

Lah, bukannya memang itu tugas sebuah studio? Justru sebuah studio akan saya katakan gagal apabila mereka tidak berhasil menaikkan popularitas dan kualitas dari karya yang mereka adaptasi.

Kimetsu no Yaiba adalah tontonan yang asyik dan bagus. Tentu, gak ada di tingkat mahakarya, namun masih sangat bisa dinikmati dan ditonton oleh semua kalangan.


Kesimpulan: 7/10 (Good).

LihatTutupKomentar